CARA SETTING KARBU KAWASAKI NINJA
Sebelumnya permisi dulu pada para Senior & Suhu Otomotif
sekalian,, disini Saya cuma sekedar ingin Share pengalaman saja.. #
mohon koreksinya jika ada kesalahan # PISS..
Pada dasarnya cara setting angin pada karburator Motor sama saja
antara jenis motor apapun,, mau Motor bermesin 2 tak ataupun 4 tak..
Karena fungsi karburatornya juga Sama,, yaitu memberikan suplai Bahan
Bakar (BB) dan Oksigen (O2) sesuai daya bakar optimal Mesin yang menurut
beberapa teori berkisar antara 1 : 13 – 15 atau 1 titik Oktan BB : 13 –
15 titik Oksigen.. Ada juga yang menyebutkan AFR (Air Fuel Rasio)
Idealnya berada pada titik 1 : 14,7,, Dan tugas Karburatorlah Memberikan
Suplai AFR Ideal ini kepada Mesin.. sedangkan Kebutuhan asupan BB + O2
pada mesin berbeda di setiap RPM,, maka komponen karburator sendiri
terdiri dari part -part yang adjustable alias bisa di setting untuk
menghasikan suplai ideal.. Salah satunya adalah Air Screw (baut setelan
Angin) yang biasanya berada di mulut ventury,, walau ada juga yang
berada di dekat intek manipol seperti pada karbu GL series..
Cara men setting Air Screw (setelan Angin) pada setiap Motor ber
karburatorpun pada dasarnya juga sama,, yaitu mencari RPM tertinggi
sebagai pedoman pasokan BB + O2 sudah Ideal..
Hidupkan motor beberapa saat untuk dipanaskan dulu,, setelah putaran
langsam / stasioner nya Stabil putar ke Kanan (Tutup) Air Screw/ setelan
angin hingga mentok (ada baiknya naikan sedikit @RPM stasionernya agar
mesin tidak mati) kemudian mulailah putar ke Kiri (buka) perlahan -lahan
sampai ketemu putaran mesin (RPM) tertinggi.. Untuk lebih pastinya lagi
boleh di ulang-ulang prosesnya,, kareana pada RPM tertinggi tersebutlah
berarti Oksigen yang masuk SUDAH sesuai dengan kebutuhan pembakaran
Mesin..
Proses Pembakaran yang tepat Campuran BB + O2 (AFR) “biasanya” di tandai dengan warna anoda Busi yang coklat kemerahan..

*walao bagi Saya warna busi saja belum cukup jadi pedoman,, melainkan
harus didukung dengan laju Motor yang terasa bertenaga dari bawah
hingga atas tanpa ada gejala “Brebet & Ngempos” #
Adapun putaran Ideal Dari setelan angin sendiri antara 2 – 3 putaran
kekiri dari mentok kekanan,, apabila rpm tertinggi berada di bawah 2
putaran itu berarti pilot jet (PJ) / slow jet nya minta naik (kekecilan)
dan sebaliknya bila Rpm tertinggi mesin di dapat lewat dari 3 kali
putaran pertanda PJnya kebesaran.. Hal ini juga berlaku pada Motor Ber
“Karburator” yang masih Standard -ting ting- maupun yang masih baru
sekalipun,, karena tidak setiap mesin yang sama kebutuhan suplai/
setelannya juga sama.. Buktinya banyak kita jumpai bahwa Motor si A
lebih kencang larinya daripada Motor si B,, padahal keduanya memakai
tipe Motor yang Sama, sama-sama masih standard dan usia pakainyapun sama
(sama-sama baru) bahkan Warna dan Stripingnyapun Sama #

lebay # tapi kemampuan mesin motor mereka berbeda.. Mungkin
dikarenakan setingan pabrikan motor si A lebih tepat di banding motor si
B,, walau hanya sebagian kecil saja.